Untungnya Kematian
Kalangan Sendiri

Untungnya Kematian

daniel.tanamal Official Writer
      8271
Show English Version

Pengkotbah 7:2

"Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya."

Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]Mazmu60[/kitab]; [kitab]Marku10[/kitab]; [kitab]iitaw31-32[/kitab]

Perkataan Raja Salomo dalam Pengkhotbah 7:2 sungguh memberikan kita pelajaran yang sangat berharga, bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara; sekaya apa pun seseorang, harta dan kekayaannya tak dibawa mati. Ini peringatan bagi yang ditinggalkan agar hidup tidak sembrono.
Tentang kematian ada hal yang harus kita perhatikan: pertama, kematian adalah sesuatu yang pasti terjadi. Suatu saat semua orang tanpa terkecuali akan menghadapi kematian. "Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi," (Ibrani 9:27). Kita tahu bahwa kematian tidak mengenal usia, jenis kelamin dan juga status sosial yang dimiliki oleh seseorang, dan tak seorang pun dari kita dapat menolak atau melarikan diri dari kematian. Kematian juga tidak dapat kita wakilkan.
Kedua, kematian bukan akhir dari segalanya. Banyak orang berpikir bahwa kematian adalah akhir dari segala sesuatu. Memang, kematian berarti segala hal yang kita kerjakan di dunia yang fana ini usai. Tapi bukan berarti semuanya sudah kelar, beres dan tidak ada apa-apanya lagi. Justru kematian adalah jembatan yang menghubungkan antara yang fana menuju kepada kekekalan.
Siap atau tidak siap, pada saatnya setiap kita akan menghadapi kematian. Bagi orang percaya yang selama hidupnya tekun dan setia kepada Tuhan, kematian adalah keuntungan karena akan bertemu dengan Tuhan Yesus dalam kekekalan

Perkataan Raja Salomo dalam Pengkhotbah 7:2 sungguh memberikan kita pelajaran yang sangat berharga, bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara; sekaya apa pun seseorang, harta dan kekayaannya tak dibawa mati. Ini peringatan bagi yang ditinggalkan agar hidup tidak sembrono.
Tentang kematian ada hal yang harus kita perhatikan: pertama, kematian adalah sesuatu yang pasti terjadi. Suatu saat semua orang tanpa terkecuali akan menghadapi kematian. "Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi," (Ibrani 9:27). Kita tahu bahwa kematian tidak mengenal usia, jenis kelamin dan juga status sosial yang dimiliki oleh seseorang, dan tak seorang pun dari kita dapat menolak atau melarikan diri dari kematian. Kematian juga tidak dapat kita wakilkan.
Kedua, kematian bukan akhir dari segalanya. Banyak orang berpikir bahwa kematian adalah akhir dari segala sesuatu. Memang, kematian berarti segala hal yang kita kerjakan di dunia yang fana ini usai. Tapi bukan berarti semuanya sudah kelar, beres dan tidak ada apa-apanya lagi. Justru kematian adalah jembatan yang menghubungkan antara yang fana menuju kepada kekekalan.
Siap atau tidak siap, pada saatnya setiap kita akan menghadapi kematian. Bagi orang percaya yang selama hidupnya tekun dan setia kepada Tuhan, kematian adalah keuntungan karena akan bertemu dengan Tuhan Yesus dalam kekekalan

Ikuti Kami